Rabu, 03 Juli 2013

Titian Kebahagiaan



Come back!!!
"Untuk semangat yang lebih baik"




Bismillahirrahmaniirahiiiiiiiiiiiim….
Lagi, tidak terasa waktu telah berjalan bahkan berlari dengan teramat cepat. Bahkan kilat bo!
Tidak terasa sudah berapa lama saiyah meninggalkan segala sesuatu yang berkaitan dengan posting memposting&publish mempublish (halah apalah ini) J
Bukan hendak hati meninggalkan kebiasaan, yang sangat bermanfaat dan berarti, tapi sejauh ini saiyah terlalu disibukan dengan kegiatan off air (beeeeerasa artis jaman masa kini chyiiin), but Alhamdulillah. Sejauh ini Alloh SWT masih selalu member nikmat terbaik untuk hambanya yang manis ini (suwiwit) heuheu.
Kerinduan tersendiri…
Rindu akan sesuatu yang tidak bisa digambarkan ataupun dikiaskan lewat tulisan (seperti biasa merumitkan sesuatu yang terlalu fulgar tidak apalah ya, sikit sikit jamak gituuuu) :-P
 
Intinya sih, dalam setahun belakangan ini saiyah benar-benar mengalami berkah dan limpahan yang sangat berarti, dari menjalani proses meluarbiasakan cinta, proses pendewasaan diri, proses lebih belajar memahami diri dan keadaan disekitar serta proses cinta cinta dan cintaaaaaaa yang penuh berkah subhanalloh (genapnya dien itu memang benar-benar cetar membahana badai)


Love is not what the mind thinks but what the heart feels


Begitulah cinta, adalah sesuatu yang tidak bisa dipikirkan oleh akal tetapi cinta itu adalah sesuatu yang dirasakan oleh hati
#eaaaa#


Begitulah kira-kira, sesuatu kesibukan yang sangat teramat berharga. Setiap detiknya disibukkan dengan mengumpulkan pahala yang tercecer, yang bertebaran dimana-mana (Alhamdulillah). Ridhonya, sekarang semakin indah, karena semakin meningkatlah pahala karena dibarengi niatan birulwalidain yang ada…
Berkesan!
Bersemangat!
Menyenangkan!
Berusaha selalu bersyukur!
kekuatan genapnya dien memang meluarbiasakan!







 

Kamis, 05 Januari 2012

"TANDA KUTIP"


Memilih Teman Dekat

Assalamualaikum Wr.Wb

Salam salam sayangku yang sederhana ini untuk sahabat semuanyaaaa…
Salam semangat walau dalam muhasabah yang memberi kelabu seolah duka (hadehhh) :-D
Selalu ada kisah dalam cerita,
selalu diniatkan ada yang indah dalam senyuman,
dan semoga terus dalam ibadah atas apa yang kita lakukan. Amiiin…

Manusia itu tidak ada yang sempurna guys…
oleh sebab itu diriku selalu mencoba untuk tetap terus lebih baik. Butuh banyak saran, butuh limpahan nasihat, dan haus akan teguran yang berkaitan dengan semua kebaikan.

(dipelataran akhwat masjid, tempat indah untuk melingkar&bercerita tentang semua hal, kisah ini ada secuil komunikasi untuk terus jadi ajang introspeksi diri, lagi lagi dan lagi selalu introspeksi introspeksi dan introspeksi)…*teuteup

Mutarobi imut: “Umi, dada ini selalu terasa sesak…menyayangi sesuatu yang tidak disukai sangatlah susah, yang ada malah menjadi benci. Apa yang harus dilakukan???”

Murobiyah: “ukhti sholihah, yang paling dcintai Alloh adalah insan yang dapat memberikan rasa bahagia kepada hati seorang mukmin, nikmat yang mana lagi yang anti dustakan?”

Mutarobi imut: “sekarang, seperti sahabat umar ibn al khaththab umi (sambil menitikkan mutiara panas yang dibiarkan meleleh dipipi) andaikan sabar&syukur adalah dua tunggangan, aku jadi TAK PEDULI mana yang harus kukendarai”

Murobiyah: “Istigfar ukhtiku…, ingatkah peradaban dalam paragraph sejarah jika kita menghijrahkan cinta:
DARI JATUH CINTA MENUJU BANGUN CINTA, MAKA CINTA MENJADI SEBUAH ISTANA, TINGGI MENGGAPAI SYURGA” (umi mengutip kata-kata ustad salim) :-)

Mutarobi imut: “jika setiap kesalahan kita pertimbangkan, sungguh di dunia ini tdak ada lagi orang yang layak memberi nasehat. Seperti ini, bagaimana bisa menjadi imam yang baik…menjalani proses ini sangat berat umi?”

Murobiyah: “ukht…memang merupakan suatu kesalahan jika kita terus saling menasehati tapi dalam diri tak ada hasrat untuk berbenah dan menjadi lebih baik lagi di tiap bilangan harinya. Jangan menyerah, kuatkan hatimu” (beliau tersenyum damai penuh kasih sayang) :-)

Mutarobi imut: “tapi…adalah kesalahan juga kan umi, jika dalam ukhuwah tak ada saling menasehati hanya karena kita berselimut baik sangka, jika terus menyangka baik-baik padahal…(istigfar)?”
(mencoba membela diri karena su’udzhonitas yang tinggi, astagfrlloh astagfrlloh)

Murobiyah: “kesalahan besar ukht, jika anti enggan saling menasehati hanya karena anti sendiri merasa nyaman berkawan dengan kesalahan&hanya mencari aman. Dakwah yang efektif adalah dengan teladan lho ukhtiku, yang sederhana hanya…dengan teladan yang baik”

Mutarobi imut: “Astagfirullohaldzim…afwan umi, jika selama ini diriku berhati buruk&masih jauh dari sosok yang sholihah&masih lemah dalam menyikapi semuanya. (dengan lirih) iya, DAKWAH YANG EFEKTIF ADALAH DENGAN TELADAN YANG BAIK. Syukron umi”

(sambil mengusap pipi&tersenyum manis ala bidadari yang baru tersadarkan diri, diriku menghela nafas sambil memandang umi dan terus beristigfar kepada Alloh, tidak terasa bahwa selama ini qt baru bertemu kembali, setelah tidak pernah jumpa selama tiga tahun silam dikarenakan jarak&waktu serta segudang kesibukan ala orang dewasa)…

Semoga kelak diriku bisa menjadi pribadi sepertimu umi, yang masih bisa menyempatkan waktu berhargamu hanya untuk mendengarkan keluh kesah ini, walau didampingi dua jagoan kecil yang terus merengek karena menunggu abinya yang belum kunjung keluar dari masjid :-)
*sabar ya ade kecil, amah lupa bawa coklat&permen nih (sambil nyubitnyubit pipi mereka)

Guys…
Sahabat, adalah salah satu faktor besar yang turut membentuk karakter dan pola fikir seseorang,
Kehati-hatian dalam memilih sahabat dekat merupakan hal penting dalam kehidupan. Karena, sahabat dekat kita adalah cermin dari diri kita sendiri, begitu pula sebaliknya. Bila sahabat dekat kita buruk, maka seperti itu pulalah kita. Dan jika sahabat kita baik, maka baik pulalah kita.

Maka jika kita hendak mengetahui…
Bagaimana sih diri kita???
Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan memperhatikan bagaimana sahabat dekat kita. Jika kita menemukan beberapa kejelekan atau kebaikan, maka kemungkinan besar seperti itu pulalah kita.
Dua orang (atau lebih) dapat memutuskan untuk saling memilih sebagai sahabat dekat (karib) disebabkan oleh adanya suatu kesamaan. Jika mereka tidak memiliki suatu kesamaan, kemungkinan besar mereka tidak akan menjadi sahabat karib. Mungkin bagi mereka cukup hanya saling mengenal saja, atau bahkan ada pula yang menjadi musuh. Kesamaan pola pikir akan membuat seseorang merasa nyaman dan percaya untuk saling berbagi rahasia dan permasalahan, karena mereka dapat menemukan masukan yang tidak terlalu jauh dengan apa yang dia pikirkan.

Kesamaan gaya hidup, sifat, kebiasaan, dan hobi, akan membuat mereka merasa nyaman untuk berekspresi menjadi diri mereka sendiri,
tanpa harus sok alim, jaim (jaga image), atau segala macam. Ketika seseorang membutuhkan sebuah solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang ia hadapi, biasanya ia akan mencari orang lain yang dapat dimintai saran-sarannya.

Satu hal yang mungkin perlu kita catat selaku umat muslim adalah bahwa:
Sebaikbaik sahabat adalah yang mampu menambah keimanan kita
Mengenangnya akan menambah motivasi ibadah kita,
melihat wajahnya akan menyejukkan hati kita,
berbicara dengannya akan membuat kita selalu mengingat-Nya,
dan bergurau dengannya tidak akan membuat kita terlena dengan dunia. Keberadaannya adalah kebaikan bagi keimanan kita.
Bisakah kita memiliki teman karib seperti itu?
InsayaALLOH bisa!
Tentunya, kita harus terlebih dahulu menjadi seperti seorang teman dekat yang kita harapkan, atau paling tidak kita harus memiliki niat yang kuat dan meluruskan niat untuk berusaha berubah dan memperbaiki diri. Karena seperti yang telah dikatakan diatas bahwa sebagian besar hubungan dekat disebabkan oleh adanya suatu kesamaan, dan teman dekat kita adalah cermin dari diri kita sendiri.

Apakah dengan berusaha memiliki sifat, kebiasaan, dan gaya hidup seperti mereka, berarti kita telah memaksakan diri untuk menjadi orang lain?
Selalu berusaha untuk memperbaiki diri bukan berarti berusaha untuk menjadi orang lain, tetapi justru sebaliknya.
Dengan selalu berusaha untuk memperbaiki diri, berarti kita telah berusaha untuk kembali ke fitrah kita sendiri. Satu hal yang mungkin baik untuk selalu kita ingat adalah, perubahan yang terbaik adalah perubahan yang mengarah pada suatu perbaikan, bukan menjadi lebih buruk atau bertambah terpuruk. Dan orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang selalu melakukan perbaikan.

Sabda Rasulullah SAW :
Sesungguhnya seseorang mengikuti agama kawan dekatnya, maka hendaklah setiap orang dari kalian memperhatikan siapa yang menjadi kawan dekatnya
(HR. Muslim)
Andaikan dirimu tahu…
Nuh belum tahu bahwa banjir nantinya tumpah, ketika di gunung ia menggalang kapal dan ditertawai.
Andaikan dirimu tahu…
Ibrahim belum tahu bahwa akan tercawis domba, ketika pisau nyaris memapas buah hatinya.
Andaikan dirimu tahu…
Musa belum tahu bahwa lautan akan terbelah, saat ia diperintah memukulkan tongkat.
Andaikan dirimu tahu…
Dibadar muhamad berdoa bahunya terguncang isak…andaikan pasukan itu kalah, kau takkan lagi disembah!!
Astagfirulloh…
Kecocokan jiwa memang tidak selalu sama rumusnya, ada dua sungai besar yang bertemu dan bermuara di laut yang satu (itulah kesama’an).
Ada panas dan dingin bertemu untuk mencapai kehangatan (itulah keseimbangan).
Ada hujan lebat berjumpa tanah subur, lalu menumbuhkan taman (itu kegenapan).
Tapi, satu hal tetap sama…
Mereka cocok karena bersama bertasbih memuji Alloh, seperti sesuatu yanga ada dilangit&bumi, ruku’ pada keagungannya.

Final muhasabah ini diriku
desikasikan pada sebuah kalimat istimewa: 
“Aku mencintaimu karena Alloh”
(kutipan kalimat dari catatan sholat delisa)

Wassalamualaikum Wr.Wb

Mengenai Saya

Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Bismillah, SEMANGAT!!!

Pengikut

srikandithejava. Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Srikandithejava